Butuh Istirahat
Sabtu, Oktober 01, 2011Aku butuh istirahat. Entah mengapa, aku merasa sangat lelah. Hari ini puncaknya.
Tak banyak bersyukur hari ini, padahal tidak seharusnya demikian. Seperti yang sudah aku katakan tadi, aku lelah. Bahkan untuk mengucap syukur saja aku tidak. Ingin istirahat. Hanya itu, ingin istirahat. Aku butuh istirahat.
Aku lelah dengan semuanya.
Dengan kehidupan yang terus begini-begini saja. Tidak ada bedanya. Membosankan.
Apalagi dengan kamu yang terus membuatku gila setiap harinya.
Aku juga tak mengerti.
Aku hanya mengikuti kata hati.
Aku terlalu lemah, ya?
Tapi, oh, terima kasih. Kamu sudah membuatku merasa resah sendiri setiap hari.
Membuatku memikirkan sesuatu yang belum tentu kupunya. Kata orang, mimpi itu indah. Kata orang, bermimpi itu mudah. Ya, aku percaya. Aku juga percaya bahwa, kenyataannya, tidak mudah mewujudkan mimpi agar terwujud menjadi sesuatu yang indah. Tapi mengapa aku terus melakukannya? Terus merangkai mimpi-mimpi tentangmu. Merangkainya menjadi sesuatu yang tidak pasti. Tanpa aku sadari, tanpa aku komando, hatiku berjalan sendiri.
Aku lelah.
saat membiarkan bayang-bayang wajahmu terus berputar di kepalaku. Kamu tidak kunjung pergi. Tapi kamu malah diam di sana. Menetap entah untuk berapa waktu lamanya. Kadang beranjak dari satu sisi, pergi ke sisi lainnya. Tapi yang kutahu kau hanya berputar-putar di pikiran. Boleh aku minta kamu pergi?
Aku lelah.
Saat pikiranku terus sibuk merangkai kata-kata tak bermakna. Entah sedang mengeja apa. Namamu mungkin.
Aku lelah.
membiarkan suaramu terus berbisik di telingaku. Layaknya dengung sekelompok lebah madu yang mengerubuti kuntum bunga. Bising, namun menyenangkan.
Aku lelah.
Saat aku tahu bahwa aku tidak mengenal hatiku dengan baik. Tidak memerhatikannya, menjaganya tetap utuh dan ada. Sayangnya, aku khilaf. Membiarkan dirimu singgah di sana, tepat di pusat perasaanku, dan entah sejak kapan kau menumbuhkannya. Mulai menumbuhkan harapan yang baru di hatiku yang kosong, tak berpenghuni, tak bertuan. Terus tumbuh tanpa bisa aku cegah. Tentu sepenuhnya bukan salahku. Seandainya aku bisa menyalahkanmu juga, seandainya. Tapi tidak bisa, itu juga bukan salahmu. Jika ketidaksengajaan yang ternyata menumbuhkannya. Kadang hal-hal yang tidak disengaja itu menyebalkan, memang.
Aku lelah.
Saat aku tahu bahwa hatiku terus bertarung dengan pikiranku yang selalu berpikir bahwa kau bukan milikku dan tak akan pernah begitu. Tapi sisi pikiranku yang lain berkata bahwa kau memang ditakdirkan untukku, dan kau bisa mencintaiku suatu saat. Suatu saat. Entah kapankah itu. Jadi aku harus percaya yang mana? Hidup itu pilihan, katanya. Bahkan untuk dan dengan diri sendiri pun, aku susah menentukan pilihan.
Aku lelah.
Saat aku menyadari bahwa tidak ada satupun seseorang yang mengerti keadaanku saat ini, karena kamu. Bahkan sahabat-sahabat baikku. Aku mencoba untuk bercerita tentang hal yang baik-baik saja, berharap mereka-mereka bahagia karena aku baik-baik saja. Ternyata tidak bisa. Aku tetap membicarakanmu. Berkata tentang kejadian yang kualami bersamamu. Berkata pahitnya saat kau tidak mempedulikanku. Berkata bahwa aku lelah. Tapi mereka tak pernah mengerti dan tak akan bisa mengerti, karena mereka bukan aku. Mereka tak punya rasa sepertiku. Mereka bukan aku. Bukan. Aku. Bukan.
Aku lelah.
Saat aku menyadari ketika air itu jatuh lagi. Menetes setitik, lalu yang lain mengikut. Membentuk aliran kecil di setiap inci kulit di pipiku. Tidak, aku tidak menangis. Sudah kubilang, aku hanya lelah. Aku hanya butuh istirahat.
Pada akhirnya, hatiku mungkin akan pecah. Saat aku tak mampu lagi membawa semua kelelahan yang terus mengikuti kemana pun aku pergi. Pada akhirnya, semua akan tahu. Kamu juga tahu. Tahu bahwa aku memang kelelahan selama ini. Tapi tenang, aku baik-baik saja, sayang. Aku hanya butuh istirahat.
Ah lihat. aku tidak bersyukur lagi kan?
Nenni Iriani. Tulisan-tulisan absurd yang tiba-tiba tumpah ruah, jatuh ke tangan, kemudian ke keyboard netbook tercinta. maafkan untuk kata-kata yang acak ini. Tidak bermaksud untuk membuat puisi. Hanya ketikan tangan seseorang yang merasa kelelahan.
ketika air mata itu tumpah lagi...
8 comments
Leave your fingersteps here.