halohaaaaaaaa *teriak di kuping lo masing-masing*
etaugasilo? gue habis packing loh. gue mau ke ngawi besok Insya Allah. doain selamat sampe tujuan yaa. amiinnn :))
hmm... gue mau lanjutin FF gue nih. sampe selesai pokonya. huehehe. kalo udah selesai, baru gue update lagi tentang yang lain :p lagi males mikir nih kawans. jadi maapkan yak *sujud-sujud*
ada 4 update nih dari gue *ceilah
1. Fanfic gue ini udah di posting di .... *eggroll, eh drumroll maksudnya* School of Fanfiction dan Boyfriend fanfiction kekekeke~
2. gue lagi ikut lomba bikin Fanfic di 2 fanbase sekaligus (ceritanya maruk). iseng-iseng berhadiah nih. itung-itung latian biar kemampuan ngarang gue lebih bagus (wink) kekeke. doain aja biar menang yoo! biar gue labih cemuunnguuudddhhh :p
3. gue lagi ngumpulin duit buat beli blazernya Kwangmin yang harganya 165ribu. tapi, duit masih kurang 100ribu lagi nih. siapapun kalian bisa kali ya kirimin gue duit -_-" *fans kere dasar -_- *cakar kaca sampe ngilu (frustasi ceritanya)
4. viewers gue udah 1591 dalam 130 hari .__. ALHAMDUUUUU... LILLLAAAHHH...
pengen deh, punya viewers langsung segubrek. tapi apa daya, blog gue masih polos-cupu-kere -_-
tapi lama-lama juga banyak! hueeeeeehhh!! cemunngguuttddhhh qaqaaa *muntah
5. perasaan gue udah bilang kalo update gue cuma 4 kan? kenapa baca nomor lima hah?! #tabok
buat yang penasaran (anggep aja ada yang penasaran -_-), ini lanjutan fanfic gue. silahkan dinikmati~~
etaugasilo? gue habis packing loh. gue mau ke ngawi besok Insya Allah. doain selamat sampe tujuan yaa. amiinnn :))
hmm... gue mau lanjutin FF gue nih. sampe selesai pokonya. huehehe. kalo udah selesai, baru gue update lagi tentang yang lain :p lagi males mikir nih kawans. jadi maapkan yak *sujud-sujud*
ada 4 update nih dari gue *ceilah
1. Fanfic gue ini udah di posting di .... *eggroll, eh drumroll maksudnya* School of Fanfiction dan Boyfriend fanfiction kekekeke~
2. gue lagi ikut lomba bikin Fanfic di 2 fanbase sekaligus (ceritanya maruk). iseng-iseng berhadiah nih. itung-itung latian biar kemampuan ngarang gue lebih bagus (wink) kekeke. doain aja biar menang yoo! biar gue labih cemuunnguuudddhhh :p
3. gue lagi ngumpulin duit buat beli blazernya Kwangmin yang harganya 165ribu. tapi, duit masih kurang 100ribu lagi nih. siapapun kalian bisa kali ya kirimin gue duit -_-" *fans kere dasar -_- *cakar kaca sampe ngilu (frustasi ceritanya)
4. viewers gue udah 1591 dalam 130 hari .__. ALHAMDUUUUU... LILLLAAAHHH...
pengen deh, punya viewers langsung segubrek. tapi apa daya, blog gue masih polos-cupu-kere -_-
tapi lama-lama juga banyak! hueeeeeehhh!! cemunngguuttddhhh qaqaaa *muntah
5. perasaan gue udah bilang kalo update gue cuma 4 kan? kenapa baca nomor lima hah?! #tabok
buat yang penasaran (anggep aja ada yang penasaran -_-), ini lanjutan fanfic gue. silahkan dinikmati~~
Author : Nenni Iriani a. k. a Shin Neul Ni (@JTwiriani)
Title : Story About Pika-Chu part3
Genre : Romantic, Friendship, Comedy
Cast : Jo Twins, Shin Neul Ni, Hwan Ni Young
Support Cast : Noh Min Woo and some support fiction character
Length : Chapter
Hari ini kami kembali berkumpul di rumahku untuk menonton film. ‘Suckseed’ adalah pilihan kami. Ni Young bilang, film Thailand ini sangatlah menarik, lucu, dan romantis. Aku jadi penasaran. Ni Young tidak datang hari ini karena ia sedang tak enak badan. Tapi, sejak 1 jam lalu Kwangmin belum juga datang. Perasaanku jadi tak enak.
“Hyung, apa hyung Kwangmin tidak datang kemari?” kata adikku ini. Youngmin yang sejak tadi bermalas-malasan di sofa akhirnya mengangkat wajah, “Entahlah, sedang berkencan mungkin,”
Deg! Berkencan? Dengan siapa? Kwangmin tidak pernah menceritakan apa-apa pada kami. Sejauh yang ku tahu, Kwangmin tidak dekat dengan yeoja manapun kecuali aku dan Ni Young.
“Annyeong Haseyo. Maaf aku terlambat,” kata Kwangmin langsung masuk. Disusul dengan... tunggu... Ni Young? Tadi dia bilang...
Apa maksud semua ini? Mengapa dia bersama Kwangmin? Apa dia membohongiku tentang ‘tidak-enak-badannya’ itu? Tapi… dia, Youngmin? Ah! Aku tidak mengerti!
“Kalian? Youngmin? Seseorang, tolong jelaskan padaku!” kataku pura-pura bersikap acuh. Perutku tiba-tiba saja mulas.
“Kalian berkencan, kan?” tanya Min Woo tiba-tiba. Kwangmin hanya melirikku dan tersenyum.
***
“Katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi!” kataku di telepon.
“Sudahlah, aku tidak ingin membahas hal ini,” Youngmin berbicara dari seberang telepon.
“Kau putus? Kenapa kau tidak bilang padaku? Kenapa kau bisa putus? Kalian baru saja mulai! Ini baru 2 bulan!“ kataku marah. Aku tidak percaya Youngmin setega itu kepada Ni Young. Maksudku, lihat Ni Young. Dia cantik, anggun, baik, kaya, ramah, dia memiliki segalanya! Mengapa Youngmin begitu tega melepaskannya? Lalu Kwangmin….
“Ya karena baru 2 bulan ini, aku memilih untuk berhenti sampai di sini. Aku tidak ingin melanjutkannya lebih jauh. 2 bulan cukup untuk mengetahui sifatnya. Aku terlalu kasar padanya. Dia wanita yang sangat manja. Ku kira kami bakal cocok, tapi ternyata... Lihat saja dirinya. Seperti tidak ada masalah apa-apa, kan? Mungkin dia bahagia kalau kami putus. Lagipula dia wanita yang sangat agresif, aku tidak suka,“
“Tapi…” aku tidak sanggup berkata-kata,“kau tidak tahu perasaan Ni Young yang sebenarnya! Wanita itu mudah menutupi perasaan, kau tahu! Mungkin saja dia terlihat bahagia, tapi ternyata hatinya hancur! Kau ini!“
“Kau lihat sendiri, kan? Ni Young tidak menyukaiku! Dia hanya menyukai Kwangmin! Apa kau tidak sadar? Mereka berkencan, kan, tadi?” Youngmin mulai marah. Dia memang mudah sekali meledak.
Klik. Aku mematikan telepon. Aku sungguh tidak percaya. Rasanya aneh. Perutku mulas dan aku mual. Semua perasaanku menjadi satu. Marah, kecewa, sedih, tidak percaya, bingung, aaahhh!!! Kurasakan sesuatu yang hangat menyentuh pipiku. Aku menangis. Tidak! Tidak! Aku tidak apa-apa! Aku tidak ingin menangis! Aku bahagia melihat Kwangmin dengan Ni Young. Mereka, kan sahabatku.
Ku ambil cermin yang terletak di atas meja belajarku. “Neul Ni, lihat dirimu! Kau itu sudah jelek, jangan tambah memperburuk wajahmu dengan tangisan ini! Ayolah, mereka, kan sahabatmu, seharusnya kau juga ikut senang! Ayo, tersenyum! Jangan menangis! Sudah! Sudah! Tersenyumlah! Hapus air matamu!“ kataku pada seorang gadis yang ada di cermin. Gadis yang terlihat sangat rapuh malam itu menangis di hadapanku. Berulangkali dia mengusap air matanya, namun air matanya tak henti-hentinya keluar. Gadis itu tetap mencoba tersenyum padaku walaupun sepertinya sangat sulit, tapi dia sangat berusaha.
Ya, gadis itu adalah aku.
***
Tok! Tok! Tok!
“Noona, ada tamu,” Jin Wan berteriak di depan pintu kamarku.
“Siapa?” kataku yang masih terbaring malas di tempat tidur. Mataku sembab setelah seharian menangis.
“Ini aku… Ni Young,”
Deg! Mau apa lagi dia kemari? “Pulanglah! Aku sibuk!” kataku mencoba tenang.
“Neul Ni… aku mohon…”
“Pulanglah! Aku ingin sendirian sekarang!” kurasakan air mataku mulai menetes lagi.
“Tapi kau marah padaku!”
“Tidak. Aku tidak marah padamu! Pulanglah! Aku tidak apa-apa!” suaraku bergetar.
“Aku tidak mau pulang sampai kau membukakan pintu untukku!“
Aku masih sesenggukan.
“Neul Ni… ku mohon!”
“Aku… tidak… membutuhkanmu lagi…”
“Dengar Neul Ni! Aku tidak pernah ingin merebut Kwangmin darimu!“
Aku membuka pintu, “Kalau begitu ambilah! Ambil saja Kwangmin Pikachu jelek itu! Aku tidak menyukainya kau tahu, kan? Aku hanya sebatas sahabatnya! Tidak lebih! Kalau kau suka padanya, ambilah! Aku rela untukmu! Untuk sahabatku...“ sesuatu yang hangat menyentuh pipiku.
“Tapi kau menangis. Matamu bengkak! Ini semua pasti gara-gara aku! Kau tidak mengerti Neul Ni... aku sungguh dilema!! Aku pusing!!“ Ni Young mulai menangis.
“Tidak. Aku mengerti. Abaikan saja air mata ini! Kau tahu? Aku tidak pernah bilang padamu kalau aku menyukai Kwangmin, kan? Tidak... tenang saja, aku tidak mencintai Kwangmin. Hei, ayolah. Aku senang kalian berpacaran. Kau yeoja yang baik untuknya. Kalian cocok! Lihat saja dirimu! Pasti Kwangmin juga mencintaimu! Aku yakin,“ dadaku semakin sakit.
“KAU TIDAK MENGERTI APA MASALAHKU!! AKU BUKANNYA INGIN MENGAMBIL KWANGMIN DARI KAU, MENGERTI??!“ Ni Young membentakku.
Aku tertegun. Tidak ada yang berani membentakku selama ini. “Pulanglah…”
“Neul Ni. Aku…”
“Pulanglah Ni Young. Aku tidak membutuhkanmu saat ini,”
“Neul Ni. Kau jangan marah padaku. Kau tidak mengerti,” ia memohon.
“Aku bilang pulanglah! Aku tidak apa-apa Ni Young. Aku masih bisa tertawa, kok,” aku mencoba tersenyum, namun air mataku semakin banyak. “Sekarang, urus saja pacar barumu itu. Berbahagialah dengannya,”. Rasa sakit itu semakin menyiksa.
“Aku tidak mengambil Kwangmin, aku tidak bermaksud…”
“PULANGLAH SEKARANG!! PULANGLAH!! AKU TIDAK APA-APA NI YOUNG!! Apa kau tidak mengerti maksudku?” air mataku menderas lagi. Aku tidak tahan. Aku membanting pintu di depannya dan segera berlari ke tempat tidur. Mulai membasahi bantalku lagi…
Langkahnya mulai menjauhi pintu kamarku.
***
To Be Continue ;D
gimana? komennya dong yoo komennyaa!! *lempar batu~ gaje -_-"
tunggu episot selanjutnya :p
ciao!